Selasa, 19 Mei 2015

KOmunikasi antarbudays


KOMUNIKASI ANTARBUDAYA


Nama: Rizaldy Nalapraya
Nim: 201410040311204
Kelas: Ilmu komunikasi D

U N I V E R S I T A S  M U H A M M A D I Y A H  M A L A N G
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Komunikasi adalah bagaimana proses seorang atau kelompok menyampaikan /bertukar pesan dan informasi. Pada umum nya komunikasi dilakukan dengan cara verbal atau non-verbal terhadap pihak satu dengan pihak lainya yang saling berhubungan. Komunikasi verbal adalah bentuk proses komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan sepetri menulis atau lisan. Sebagai contoh berbicara, memanggil , bernyanyi , membaca puisi dan lain sebagainya. Komunikasi non-verbal adalah menyampaikan suatu pesan  bukan menggunakan mulut tetapi menggunakan bagian tubuh yang sering dilihat melalui bahasa tubuh,  bahasa isyarat , ekspresi wajah, simbol-simbol, dan warna.
            Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. Di Indonesia ,Komunikasi antarbudaya memiliki beragam budaya hingga melahirkan berbagai macam ciri khas yang berbeda-beda dari masing-masing daerah. Buruknya, ketika terlahir nya suatu budaya baru karena percampuran budaya satu dengan yang lainya ini dapat menyebabkan pudarnya budaya asli dari percampuran komunikasi antarbudaya tersebut.Namun bukan itu saja, salah satu nya adalah menghilangnya nilai-nilai dalam suatu bahasa, tata kerama hingga sopan santun pun menjadi tidak penting lagi. Hal ini harus cepat disadari oleh masyarakat karena budaya western pun turut serta mempengaruhi komunikasi antarbudaya di Indonesia melalui media.
            Di setiap pulau di Indonesia pasti memiliki kebudayan masing-masing yang tentu saja memiliki adat, kebiasaan ,dan bahasa daerah yang berbeda dengan pulau lainya. Sering sekali terdengar kabar bahwa terjadinya konflik antar suku. Mengapa ini bisa terjadi,karena kebanyakan salah persefsi. Misalnya Pulau Sumbawa bertemu dengan pulau Kalimantan dan berkata “kamu jangan bote-bote” yang artinya,”kamu jangan bohong” akan membuat orang Sumbawa ini  menjadi marah Karena arti dari kata di atas menurut bahasa Sumbawa adalah “kamu jangan kayak monyet.  Apalagi jika kita berada di Surabaya,  ketika memanggil tukang parkir dengan panggilan “Sam” yang artinya adalah “Mas” berasal dari bahasa Malang. Sebenarnya tidak ada yang salah, namun karena Malang dengan Surabaya sering terjadi kasus keributan gara-gara saling mendukung tim bola dari masing-masing  asal mereka membuat kedua kubu ini saling mengejek dan terjadi keributan.
            Handphone adalah salah satu fakta nyata dari kemajuan teknologi, tidak bisa dipungkiri lagi sekarang anak SD pun bisa memegang Hp. Ketika terburu-buru seseorang akan terdorong menulis pesan yang singkat pada saat sms hingga terjadi salah pengetikan yang itu menjadi sebuah kebiasaan. Ada juga yang membuat-buat tulisan agar terlihat gaul dan ingin merasa turut serta dalam kemajuan teknologi seperti mengetik pesan dengan bahasa anak zaman sekarang. Banyak nama-nama untuk pemuda sekarang yang memiliki sebutan masing-masing dari Alay, kekinian, jomblo, dan banyak sekali. ini adalah salah satu contoh lahirnya budaya berkomunikasi yang  menyebabkan konflik , missed communication, pudarnya nilai-nilai bahasa daerah, melupakan bahasa daerah, menghilangnya nilai yang terkandung dalam sebuah bahasa, dan masih banyak sekali kejadian lainya yang mengancam punah nya bahasa daerah kita sendiri. Menurut seorang pejabat dari GfbV yaitu, Sarah Reinke, yang saat ini ada sekitar 1.800 dari sedikitnya 6.000 bahasa di dunia terancam kepunnahanya. Kepunahan bahasa tersebut, terutama bahasa daerah di dunia ini diakibatkan dengan semakin meninggkatnya pengaruh media, ditambahkan Sarah Reinke.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa dampak dari komunikasi antarbudaya?
2.      Apa yang dilahirkan dari komunikasi antarbudaya ?

BAB II
PEMBAHASAN
 Dunia semakin modern dari segi kehidupan, teknologi, pergaulan, hingga semua sisi. Teknologi informasi adalah pemicu pesatnya kemajuan teknologi. Media massa dan media sosial sangat dibutuhkan oleh kalangan orang tua, remaja, hingga anak-anak. Di internet kita bisa berjumpa dengan siapapun , dari suku budaya bahasa manapun, hingga Negara manapun yang di mana akan terjadi interaksi , karena bahasa kita berbeda otomatis salah satu nya akan saling meniru bahasa hingga nanti akhirnya melahirkan bahasa baru. Saat bertemu di dunia nyata pun  ketika mereka berbicara karena banyak perbedaan bahasa mereka maka akan menimbulkan sebuah dampak buruk karena adanya miss communication.
Di Indonesia banyak sekali pelajar yang berdatangan dari berbeda-beda wilayah seperti Kalimantan , Sulawesi , Sumatra , NTB hingga Papua untuk melanjutkan kuliah di Jawa. Saat seorang pelajar yang sedang menjalankan kegiatan seperti MOS,  secara tidak sengaja mereka akan bertemu dengan pelajar yang datang dari berbagai penjuru. Di situlah akan terjadi sebuah interaksi menggunakan bahasa Indonesia, namun logat seseorang yang berbeda asal dapat memicu konflik seperti contoh : berlangsungnya sebuah komunikasi antara seseorang yang berasal dari Papua dengan orang Pulau jawa akan terjadi menimbulkan konflik , karena tipikal berbahasa atau logat mereka sangat bersebrangan. Selain perbedaan logat juga ada bahasa Indonesia yang arti atau makna nya berbeda.
Menurut apa yang ada di Wikipedia , konflik itu diartikan seperti suatu proses sosial antara dua orang atau lebih di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Apa yang anda bayangkan ketika mengetahui apa arti dari konflik, Apakah kalian tidak ingin mencegah ini?. Tentu kita tidak bisa berbicara banyak melainkann bertindak. Maka tidak heran jika di dalam subuah kelas seseorang dosen berkelahi dengan mahasiswanya karena bisa saja seorang dosen  lanjut usia telinga nya mengalami gangguan , ketika mahasiswanya bertanya si dosen menanggap bahwa mahasiswanya membaantah. Ada juga mahasiswa yang berbicara dengan nada tinggi yang memang logat dari mahasiswa tersebut seperti itu. Ini lah yang menyebbabkan banyak nya perkelahian di Indonesia.
Apa yang membuat orang berdatangan ke jawa? Mungkin karena beberapa kota nya yang terkenal dengan sebutan kota pelajar membuat mereka mau bersaing di tanah Jawa ini. Apa jadi nya jika bahasa pemersatu kita bahasa Indonesia tidak ada? Mungkin konflik tidak akan berhenti karena bahasa Indonesia saja ada sudah tetap terjadi tiap minggu konflik. Sangat disayangkan jika seseorang pelajar tidak bisa memahami bahasa Indonesia, karena inilah salah satu faktor terjadinya konflik antarbudaya. Mungkin tanpa ada kesadaran dari diri sendiri atau kedewasaan, konflik ini tidak akan berhenti. Saat seseorang sudah milai berfikir dewasa pasti orang tersebut tidak aka meladeni sebuah konflik, ya karena keributan yang dibuat benar-benar memang tidak penting.
Selain perbedaan budaya dalam komunikasi antarbudaya, konflik ini akan tetap terus terjadi. Setiap orang memiliki tipikal yang berbeda , sifat, bahkan seperti yang sering kita lihat di Koran , majalah dan media sosial kini sangat terkenal dengan yang nama nya zodiak dan shio. Zodiak saat ini begitu terkenal karena setiap manusia memiliki zodiac masing-masing. Sebenarnya zodiak ada 13 namun yang dianggap hanya 12 karena bertepatan pada kalender yang cuma memiliki 12 bulan. Manusia memang sama namun jika zodiak mereka berbeda bisa disimpulkan mereka memiliki pribadi yang berbeda meskipun anak dengan orang tuanya bisa saja ada dari beberapa sifat anak nya yang berbeda dengan orang tuanya.
Ketika anda berbicara pasti lebih nyaman bersama orang sekitar kita dari pada orang luar. Perilaku kita dengan orang sekitar kita memiliki kebiasaan yang berbeda yang mungkin saat berinteraksi tidak ada lagi batasan, Ini yang sering tidak disadari oleh seseorang. Saat anda berhubungan dengan orang baru dan ketika sudah merasa lumayan akrab di situlah seseorang tidak sadar melakukan kebiasaan nya lepas tanpa memikirkan sopan santun karena telah terbiasa dengan para sahabat-sahabatnya. Kadang orang baru  tersebut merasa risih, ada juga yang mendiamkan, dan ada juga yang tidak terima karena mungkin saja orang baru tersebut tidak terbiasa. Maka dari itu konflik di Indonesia tidak akan pernah selesai.
Berada di sebuah tempat haruslah anda mengetahui bahasa apa yang sedang wajib digunkan. Pendekatan adalah sebuah hal yang begitu penting, karena dapat membangun sebuah emosi yang positif. Emosi negatif sangat gampang terjadi , ketika orang yang berada di sebuah wilayah rawan konflik anda haruslah berhati-hati. Malang dan Surabaya sebagai contoh, Aremania dengan bonek dari dulu tidak pernah damai. Ketika anda melakukan hunting atau semacamnya di Surabaya lalu memanggil seorang dengan panggilan “sam” mungkin nyawa anda bisa hilang dikarenakan “sam” adalah bahasa Malang yang berarti “MAS”. Bagaimana cara agar kita membangun emosional yang positif? Maka  diharuskan mengganti “MAS” dengan sebutan “CAK” karena itu adalah panggilan akrab mereka.
Kini sebuah konflik dipandang oleh sebagian banyak siswa-siswi sebagai sebuah tindakan yang menantang , karena ketika sekumpulan geng sekolah bisa menang bisa disebut mereka adalah penguasa. Ketika sebuah penguasa naik ada lagi kecemburuan sosial yang timbulkan seperti para anak buah dari geng-geng tersebut untuk  berontak lalu membuat kelompok baru untuk menghancurkan kelompok penguasa tersebut. Hingga itu akan terjadi terus menerus dan turun menurun kepada adik-adik kelas nya. Dari ini semua akan menimbulkan persaingan di dunia otot buka otak. Peraduan otot akan terus terjadi tanpa sadar dunia global tidak lagi membutuhkan otot melainkan otak.      
            Jika berbicara tentang komunikasi tidak akan habis, apalagi saat ini adalah zaman yang modern dan dunia yang global yang semuanya bisa saja akan terlahir dengan gampang. Seorang ibu melahirkan sebuah bayi pasti karena terjadinya sebuah hubungan dengan seorang laki-laki atau ayah. Begitupun yang terjadi pada komunikasi. Ketika kebudayan satu dengan budaya yang lainya berhubungan, maka tidak mustahil lagi jika sebuah kebudayan akan lahir kembali. Bahasa juga sangat berpotensi melahirkan sebuah bahasa baru. Pada suatu situasi, kejadian, di media sosial akan rentan melahirkan sebuah bahasa baru.
            Dahulu ketika Indonesia dijajah, bahasa apa yang Belanda gunkan? Mereka berusaha beradaptasi namun dengan begitu banyak nya bahasa daerah yang ada di Indonesia membuat Belanda juga strees dan sakit hati. Belanda menyimpulkan untuk menggunakan bahasa tubuh dengan cara kekerasan yang disebut oleh seorang `mahasiswa “komunikasi kekerasan”. Maka dengan cara kekerasan warga Negara Indonesia mau mendengarkan apa yang disuruh oleh Belanda hingga berabad-abad. Komunikasi kekerasan dimenjadi turun temurun di Indonesia , ketika seorang anak yang salah dan tidak bisa diberi tahu oleh orang tuanya pasti kebanyakan orang tua akan melakukan nya dengan kekerasan. Maka tak wajar lagi seseorang guru akan memukul seorang muridnya yang nakal yang tidak bisa mengerti-ngerti akan dimarahi oleh nya bahkan jika tidak bisa menahan emosi , bisa saja seorang guru menghakimi anak murid tersebut. Begitu banyak yang ditularkan oleh belanda untuk Indonesia , namun bukan kita harus diam-diam saja maka kita harus memulai nya pelan-pelan untuk memudarkan budaya komunikasi kekerasan.
            Seseorang yang melanjudkan sekolahnya di tanah orang lain otomatis akan beradaptasi untuk melakukan penyesuaian diri agar tidak terasingkan seperti mempelajari bahasa daerah nya, kebudayaan nya dan lain-lain. Ketika seseorang berhasil menguasai sebuah bahasa daerah orang lain paling tidak akan menggunakan bahasa tersebut di daerahnya dan mencampur bahasa nya dengan bahasa daerah lain agar terlihat oleh orang lain jika dia bersekolah atau semacam nya di luar kota. Belum lagi jika seseorang yang bersuku jawa menikah dengan orang Kalimantan, maka di sanalah akan terjadinya persilangan budaya yang melahirkan budaya baru. Memang unik, namun banyak juga kebudayaan atau bahasa baru ini yang tidak mementingkan nilai-nilai sopan santun dan lain sebagainya. Lahirnya sebuah budaya atau bahasa baru ini akan menyebabkan punahnya sebuah bahasa dan kebudayaan.
            Semakin modern nya sebuah dunia akan mempengaruhi kebudayan kita. Sebagai contoh para remaja labil akan gampang terpengaruhi di dunia maya karena mereka akan rela apapun demi bisa mengikuti perkembangan zaman. Dari segi penampilan, kehidupan , aliran musik, hingga kebiasaan mereka mengkonsumsi narkotika. Lahirnya bahasa  alay , kekinian, cabe-cabean ini berasal dari media sosial. Ketika anda sedang terbuaru-buru lalu mengirim sebuah teks pesan dengan singkat juga akan melahirkan sebuah kebudayaan baru lalu digabungkan dengan bahasa inggris , dan dikombinasikan dengan angka-angka hingga menjadi sebutan “ 4L4Y”. Bagi sebagian orang yang memiliki low-taste akan menganggap semua yang sedang mainstream itu baik padahal tergantung sudut pandang nya. Seperti cabe-caabean yang artinya adalah seorang wanita yang menjadi joki balapan yang sudah sering melakukan hubunngan seksual untuk menjual dirinya , namun banyak sekali ABG yang merasa bangga disebut seperti itu, apalagi di kalangan SMP-SMA.

PENUTUP
Demikian yang bisa jelaskan dan paparkan mengenai komunikasi antarbudaya semoga setelah membaca buku ini  bisa dijadikan sebuah pelajaran agar bisa menghindari terjadinya sebuah konflik dan melahirkan sebuah budaya baru tidak ada salah nya namun setidaknya kita bisa tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan dan bahasa daerah kita sendiri dan semoga ini awal dari penghentian komunikasi kekerasaan karena masih banyak komunikasi yang lebih baik dan tepat, tentunya masih banyak kekurangan , kesalahan dan kelemahan dari buku ini, karena kurangnya wawasan , pengetahuan dan referensi yang berkaitan dengan materi buku ini.
Dampak negatif dari konflik ini bisa dijadikan pelajaran bagi seluruh pembaca agar bisa menjadi pelajaran bagi penulis, pembaca diharapkan memberi kritik dan saran yang bisa menjadikan penulis sebagai pelajaran dan motivasi untuk tetap terus berkarya lebih baik lagi semoga buku ini berguna bagi penulis dan khususnya untuk para pembaca yang budiman pada umumnya.